welcome

Selamat Datang di Blog Arie Motor

Selasa, 15 Desember 2009


Tips Memilih Busi Yang Tepat untuk Motor

Busi pada sistem pengapian berfungsi sebagai alat untuk memercikan api listrik guna membakar campuran gas pada ruang bakar. Percikan api listrik ini diperoleh dari tegangan tinggi yang dihasilkan oleh ignition coil.

Paling tidak ada tujuh bagian utama busi yang berupa terminal, pusat elektroda, insulator, rumah plug, gasket, dan elektroda positif serta negatif. Karena fungsinya, maka perambatan panas dalam busi tak berlangsung merata. Dari tipe pembakarannya, sekurangnya terdapat tiga jenis busi, yaitu busi tipe panas, sedang, dan dingin.
Busi dingin biasanya dipakai pada mesin-mesin kendaraan yang mesinnya cenderung harus bekerja dalam suhu yang relatif panasnya tinggi.
Sedang busi panas digunakan pada mesin dingin. Sementara, angka yang ditunjukkan pada busi biasanya menerangkan daya rambat panas keluar dari busi dimana bila angka membesar berarti daya rambatnya juga besar atau sebaliknya.

Tipe busi panas adalah jenis yang sukar merambatkan panas hasil pembakarannya keluar dari elektroda sehingga bagian ini selalu panas. Sementara tipe busi dingin, amat mudah merambatkan panas sehingga elektrodanya selalu dingin. Dan, busi sedang berada diantara keduanya. Busi merupakan bagian yang harus selalu mendapat perawatan untuk menjamin optimasi pembakaran. Salah satu cara perawatannya adalah membersihkan busi dari kotoran dan sisa pelumas. Berikut ini cara perawatan secara mandiri.

  • Setelah melepaskan semua busi dengan kunci busi. Periksalah kondisinya. Jika busi kering dan berkerak abu-abu menandakan kondisi pembakaran mobil Anda baik. Bila basah serta kerak berwarna hitam, menggambarkan pembakaran mesin kurang sempurna.
  • Bersihkan mulut busi bagian luar dengan menggunakan sikat kawat. Untuk memudahkan pembersihan, busi direndam dengan bensin atau minyak tanah sebelum dibersihkan.
  • Bersihkan bagian mulut dalam busi dengan kawat kecil atau peniti hingga seluruh keraknya keluar.
  • Ampelas dengan merata bagian ini hingga busi benar-benar kembali tampak seperti kondisi awal.
  • Periksa kembali celah antara elektroda positif (bagian membulat) dan elektroda negatif (bagian melengkung yang nampak keluar dari busi). Kembalikan pada posisi normal sesuai buku petunjuk. Pada umumnya celah busi berjarak 0,8 mm.
  • Setelah itu masukkan kembali busi pada tempatnya. Harap diingat, jangan mengencangkan busi hingga terlalu keras. Sebab, bila itu terjadi busi akan sulit kembali dilepas atau bisa saja menyebabkan rusaknya arus ulir pada lubang mesin. Perawatan mandiri busi akan sangat membantu proses optimasi pembakaran. Sehingga tak saja busi, platina maupun injektor juga akan lebih awet.

sumber : http://www.yamaha-motor.co.id/ymh.content.inside.asp?mm=5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar